![]() |
| Robert Balog from Pixaba |
Mata itu pernah melihatnya, menatapnya, memperhatikannya
Namun hatinya tak berbicara
Dia pernah melihatnya, menatapnya, memperhatikannya
Tapi saat itu terjadi, entah kenapa rasa benci muncul tiba-tiba
Tak pernah ada yang tahu saat Tuhan membuat rencana
Saat mata mereka saling bertemu untuk pertama kalinya, ada yang berbeda
Benang merah itu perlahan terurai
Dengan lambat namun erat ia membentuk simpul berbentuk hati
Mata itu selalu menatapnya, menerawang jauh membayangkan kebersamaan mereka
Tapi tak serupa dengan ucapannya
Terkadang ia suka mencerca, menghina
Untuk menutupi hatinya yang perlahan berubah warna
Dia selalu memperhatikannya, meski tidak kentara
Dia pandai menutupi hatinya yang berwarna merah muda
Tapi merasa bodoh begitu tahu ternyata ia tak bisa menunjukkan apa-apa
Dia ingin sekali berpegangan tangan, meski hanya satu jari saja
Dia ingin sekali memeluknya meski hanya satu menit, tidak, hanya satu detik saja

No comments:
Post a Comment