Thursday, April 26, 2012

Idolchingu


-->

 StockSnap from Pixabay

Salju turun perlahan dari langit.
Keadaan di sekitar menara N Seoul terlihat sangat pucat, seperti sudah lama tidak ditempati manusia. Udara sangat dingin saat itu, hanya minus 9 derajat celcius, mampu membuat ujung kaki sampai ujung rambut terasa beku. Kebanyakan warga Korea lebih memilih berkumpul di ruang keluarga yang hangat bersama orang-orang yang mereka sayangi.
 Tapi, sepertinya semua itu sama sekali tidak berarti bagi Song Hye Sun. Gadis itu malah terlihat sangat gembira, ditengadahkannya kedua tangannya tinggi-tinggi ke langit, membiarkan butiran-butiran salju tajuh di telapak tangannya.
Ya!! Jangan menangisiku jika saat kau menoleh lalu menemukanku mati beku di sini,” ucap seseorang kesal di belakang Song Hye Sun.
Sambil tetap menengadahkan kedua tangannya di udara, Song Hye Sun menoleh ke arah orang itu, “Choi Minho sunbae, kau terlalu berlebihan! Lihat! Salju ini indah,” gadis itu tersenyum lebar sambil menengadahkan kembali kepalanya ke langit.
Choi Minho mendengus. Dia rapatkan mantelnya berkali-kali, berharap rasa dingin bisa berkurang dari tubuhnya, walaupun tahu itu hal sia-sia.
Kajja, sunbae! Kita naik ke menara!” Song Hye Sun menarik sebelah lengan Choi Minho yang bersembunyi di kantung mantelnya. Pemuda itu hanya menghela napas panjang sehingga uap putih ke luar begitu banyak dari mulutnya. Dia benar-benar kedinginan.
Ribuan gembok terlihat seperti lebah, menghinggapi hampir seluruh pagar di sekitar menara N Seoul. Sepertinya legenda ‘Locks of love” sudah menjadi tradisi sekarang. Choi Minho menatap pagar di sampingnya. Gembok-gembok yang tergantung di sana bahkan beku dilapisi es, terlihat sangat mengerikan baginya. Dan demi Tuhan, dia tidak mau bernasib sama seperti gembok-gembok itu.
Sekali lagi Choi Minho merapatkan mantelnya kuat-kuat. Tiba-tiba sesuatu melilit di lehernya, membuatnya merasa sedikit hangat. Kepala Song Hye Sun menyembul dari arah kanannya, gadis itu tersenyum lebar.
“Sepertinya kau lebih membutuhkan muffler ini daripada aku,” ia menepuk-nepuk punggung Choi Minho pelan. “Ayo cepat kita pasang gembok kita di antara gembok-gembok itu,” Song Hye Sun mengaduk-aduk isi tasnya lalu mengeluarkan gembok berwarna pink.
Tangan Choi Minho terlurur saat Song Hye Sun akan mengaitkan gembok itu di pagar—entah di sebelah mana, sepertinya sudah tidak ada tempat yang tersisa. “Tidakkah kau pikir ini konyol?” tanyanya sambil menatap lurus gadis di hadapannya itu. “Takdir cinta itu tidak bisa ditentukan oleh sebuah gembok, kau tahu?”
Song Hye Sun mengerjapkan matanya sejenak, lalu ia tersenyum sangat lebar. “Aku juga berpikir begitu! Tapi aku hanya ingin melakukan apa yang pernah dilakukan Kim Jong Hyun di sini. Dia menuliskan harapannya demi Negara Korea di sebuah gembok, lalu mengaitkannya di pagar menara ini. Dia penyanyi terbaik yang pernah aku tahu!”
Choi Minho menghela napas. Terus terang dia sangat tidak menyukai momen saat Song Hye Sun bercerita panjang lebar tentang Kim Jong Hyun, penyanyi idolanya. Gadis itu bisa melupakan segalanya jika sudah begitu. Seolah-seolah Kim Jong Hyun adalah orang terpenting di Negara ini, bahkan di hidupnya.
Tiba-tiba saja Choi Minho menarik lengan Song Hye Sun, menghapus jarak di antara mereka. Dilihatnya pipi gadis itu pucat, sementara hidungnya memerah. Song Hye Sun bahkan tidak menyadari dirinya sendiri kedinginan. Digenggamnya kedua tangan gadis itu lalu didekatkannya ke mulutnya. Choi Minho mengeluarkan uap hangat dari mulutnya, mencoba membuat telapak tangan gadis itu hangat.
Song Hye Sun menatap Choi Minho lekat-lekat, perasaan hangat tiba-tiba mengaliri hatinya, kemudian merambat perlahan ke sekujur tubuhnya. Tapi beberapa saat kemudian dia terperangah karena Choi Minho tiba-tiba merampas gembok di tangannya, lalu membuangnya jauh-jauh ke sembarang arah.
“Ayo kita pulang! Sebelum kita mati beku di sini bersama-sama. Lupakan gembok itu,” pemuda itu lantas menariknya berjalan. 
계속 ....

No comments:

5 Aktor Korea Ini Paling Cocok Perankan Bangsawan

Bagi seorang aktor, memerankan figur seorang bangsawan menjadi hal yang mudah saja. Namun, hanya beberapa di antara mereka yang dinila...